Kamis, 29 Desember 2011

berSenyumlah !

"miracle of giving fool"

lucu, sedih, interest, tulus, iklas, "senyumnya"
sedikit frase yang saya sadur, dan memiliki nilai terpikirkan terkena dipikiran dan memikirkan itu dipikiran yng penuh pikiran lain.

Layaknya seorang yang bodoh,
dia senyum saat senang dan sedih.

senyumnya adalah
senyum yang paling indah,

dan siapa pun yang melihatnya
akan ikut tersenyum,


semoga senyum yang bertebar bisa membuat orang lain disekitar kita menjadi nyaman dan senang :D

Jumat, 23 Desember 2011

awali pagi temanteman dengan Senyuman

apakah kekuatan seseorang itu bisa dilihat dari senyum iklasnya?
mbooh ra retii..

sing penting senyuumlah dengan iklas seperti ini nih...

selamat hari ibu

saya kagum....
IBU itu begitu hebat,
saya kagum...
ketika masalah-masalah luar biasa itu datang, dan ketika saya pun datang menyumbang sedikit masalah (hhehee), tapi dengan perlahan semua diatasi #metode kolaborasi dengan ayah juga,:D

pesan singkat yang masih diingat sebelum keberangkatan meluncur ke kota pelajar ini adalah "jagan nakal yaa" hhahaa, kayak pesen ibu ke anak2 yg mau pergi main yaa, hhahaa..
I lov my mom,
sayang IBU !

*bersambung gara-gara mau pergi ke sekaten :D

Minggu, 18 Desember 2011

"improvisasi"

ketika sesuatu dengan persiapan, maka itu akan KUAT,

ketika sesuatu tidak dengan persiapan, maka akan menjadi LEBIH KUAT,

benarkah? karena orang tanpa persiapan, akan berimprovisasi pastinya secara cermat dan cepat dilakukan, naluriah natural dan alami akan sangat bermanfaat disana, #natural dan alami; jadi ingat suatu rencana...

saya pikir penggabungan kedua tipe akan menjadi lebih baik, tapi sepertinya saya kurang persiapan disegala lini, hhahaaa, untunglah bisa sedikit berimprovisasi walaupun hasilnya tidak begitu sempurna.

Apakah bisa berimprovisasi mengenai cinta? #eeeeaaa...

Jumat, 16 Desember 2011

sebelum dirawat, pasien bisa merasa sudah lebih baik *komunikasi terapeutik*

Komunikasi terapeutik adalah proses interaktif antara pasien dan perawat yang membantu pasien mengatasi stress sementara untuk hidup harmonis dengan orang lain, menyesuaikan dengan sesuatu yang tidak dapat diubah, dan mengatasi hambatan psikologis yang menghalangi realisasi. Komunikasi terapeutik berbeda dari komunikasi sosial, yaitu pada komunikasi terapeutik selalu terdapat tujuan dan arah yang spesifik untuk komunikasi, oleh karena itu komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang terencana(Liliweri, 2008).
Komunikasi terapeutik bertujuan untuk (Mundakir,2006):
1.      memberikan terapi pengobatan dan pemberian informasi, akan tetapi juga untuk
2.      membantu pasien memperjelas, mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan.
3.      mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan egonya
4.      mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri dalam hal peningkatan derajat kesehatan
5.      mempererat hubungan atau interaksi anatara klien dengan terapis (tenaga kesehatan) secara profesional dan proporsional dalam rangka membantu penyelesaian masalah pasien

Tujuan terapeutik akan tercapai bila operator memiliki karakteristik sebagai berikut :
a.       Kesadaran diri.
b.      Klarifikasi nilai.
c.       Eksplorasi perasaan.
d.      Kemampuan untuk menjadi model peran.
e.       Motivasi altruistik.
f.       Rasa tanggung jawab dan etik.

Menurut Stuart dan Sundeen (dalam Hamid, 1998), tujuan hubungan terapeutik diarahkan pada pertumbuhan klien meliputi :
a.       Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan terhadap diri.
b.      Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri.
c.       Kemampuan untuk membina hubungan interpersonal yang intim dan saling tergantung dengan kapasitas untuk mencintai dan dicintai.
d.      Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistik.
Unsur komunikasi terapeutik selain komunikator, yaitu pesan merupakan salah satu unsur penting yang harus ada dalam proses komunikasi. Tanpa kehadiran pesan, proses komunikasi tidak terjadi. Komunikasi akan berhasil bila pesan yang disampaikan tepat, dapat dimengerti, dan dapat diterima komunikan.
Model struktural dari komunikasi mengidentifikasi lima komponen fungsional berikut:
  1. Pengirim          : yang menjadi asal dari pesan.
  2. Pesan               : suatu unit informasi yang dipindahkan dari pengirim kepada penerima.
  3. Penerima         : yang mempersepsikan pesan, yang perilakunya dipengaruhi oleh pesan.
  4. Umpan balik    : respon dari penerima pesan kepada pengirim pesan.
  5. Konteks           : tatanan di mana komunikasi terjadi.
Jika perawat mengevaluasi proses komunikasi dengan menggunakan lima elemen struktur ini maka masalah-masalah yang spesifik atau kesalahan yang potensial dapat diidentifikasi.
STRUKTUR DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Menurut Stuart dan Sundeen(1998), struktur dalam komunikasi terapeutik terdiri dari empat fase yaitu:
a.       Fase preinteraksi
Tahap ini adalah masa persiapan sebelum memulai berhubungan dengan klien. Tugas perawat pada fase ini yaitu :
·         Mengeksplorasi perasaan,harapan dan kecemasannya
·         Menganalisa kekuatan dan kelemahan diri, dengan analisa diri ia akan terlatih untuk memaksimalkan dirinya agar bernilai tera[eutik bagi klien, jika merasa tidak siap maka perlu belajar kembali, diskusi teman kelompok
·         Mengumpulkan data tentang klien, sebagai dasar dalam membuat rencana interaksi
·         Membuat rencana pertemuan secara tertulis, yang akan di implementasikan saat bertemu dengan klien.
b.      Fase orientasi
Fase ini dimulai pada saat bertemu pertama kali dengan klien. Pada saat pertama kali bertemu dengan klien fase ini digunakan perawat untuk berkenalan dengan klien dan merupakan langkah awal dalam membina hubungan saling percaya. Tugas utama perawat pada tahap ini adalah memberikan situasi lingkungan yang peka dan menunjukkan penerimaan, serta membantu klien dalam mengekspresikan perasaan dan pikirannya. Tugas-tugas perawat pada tahap ini antara lain :
·         Membina hubungan saling percaya, menunjukkan sikap penerimaan dan komunikasi terbuka. Untuk membina hubungan saling percaya perawat harus bersikap terbuka, jujur, ihklas, menerima klien apa danya, menepati janji, dan menghargai klien
·         Merumuskan kontrak bersama klien. Kontrak penting untuk menjaga kelangsungan sebuah interaksi.Kontrak yang harus disetujui bersama dengan klien yaitu, tempat, waktu dan topik pertemuan;
·         Menggali perasaan dan pikiran serta mengidentifikasi masalah klien. Untuk mendorong klien mengekspresikan perasaannya, maka tekhnik yang digunakan adalah pertanyaan terbuka;
·         Merumuskan tujuan dengan klien. Tujuan dirumuskan setelah masalah klien teridentifikasi. Bila tahap ini gagal dicapai akan menimbulkan kegagalan pada keseluruhan interaksi (Stuart,G.W,1998 dikutip dari Suryani,2005)
Hal yang perlu diperhatikan pada fase ini antara lain :
·         Memberikan salam terapeutik disertai mengulurkan tangan jabatan tangan
·         Memperkenalkan diri perawat
·         Menyepakati kontrak. Kesepakatan berkaitan dengan kesediaan klien untuk berkomunikasi, topik, tempat, dan lamanya pertemuan.
·         Melengkapi kontrak. Pada pertemuan pertama perawat perlu melengkapi penjelasan tentang identitas serta tujuan interaksi agar klien percaya kepada perawat.
·         Evaluasi dan validasi. Berisikan pengkajian keluhan utama, alasan atau kejadian yang membuat klien meminta bantuan. Evaluasi ini juga digunakan untuk mendapatkan fokus pengkajian lebih lanjut, kemudian dilanjutkan dengan hal-hal yang terkait dengan keluhan utama. Pada pertemuan lanjutan evaluasi/validasi digunakan untuk mengetahui kondisi dan kemajuan klien hasil interaksi sebelumnya.
·         Menyepakati masalah. Dengan tekhnik memfokuskan perawat bersama klien mengidentifikasi masalah dan kebutuhan klien. Selanjutnya setiap awal pertemuan lanjutan dengan klien lakukan orientasi. Tujuan orientasi adalah memvalidasi keakuratan data, rencana yang telah dibuat dengan keadaan klien saat ini dan mengevaluasi tindakan pertemuan sebelumnya.
c.       Fase kerja.
Tahap ini merupakan inti dari keseluruhan proses komunikasi teraeutik.Tahap ini perawat bersama klien mengatasi masalah yang dihadapi klien.Perawat dan klien mengeksplorasi stressor dan mendorong perkembangan kesadaran diri dengan menghubungkan persepsi, perasaan dan perilaku klien.Tahap ini berkaitan dengan pelaksanaan rencana asuhan yang telah ditetapkan.
d.      Fase terminasi
Fase ini merupakan fase yang sulit dan penting, karena hubungan saling percaya sudah terbina dan berada pada tingkat optimal. Perawat dan klien keduanya merasa kehilangan. Terminasi dapat terjadi pada saat perawat mengakhiri tugas pada unit tertentu atau saat klien akan pulang. Perawat dan klien bersama-sama meninjau kembali proses keperawatan yang telah dilalui dan pencapaian tujuan. Untuk melalui fase ini dengan sukses dan bernilai terapeutik, perawat menggunakan konsep kehilangan.
Terminasi merupakan akhir dari pertemuan perawat, yang dibagi dua yaitu:
·      Terminasi sementara, berarti masih ada pertemuan lanjutan
·      Terminasi akhir, terjadi jika perawat telah menyelesaikan proses keperawatan secara menyeluruh.
 Tugas perawat pada fase ini yaitu :
1.      Mengevaluasi pencapaian tujuan interaksi yang telah dilakukan, evaluasi ini disebut evaluasi objektif.
2.      Melakukan evaluasi subjektif, dilakukan dengan menanyakan perasaan klien setalah berinteraksi atau setelah melakukan tindakan tertentu;
3.      Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan. Hal ini sering disebut pekerjaan rumah (planning klien). Tindak lanjut yang diberikan harus relevan dengan interaksi yang baru dilakukan atau yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Dengan tindak lanjut klien tidak akan pernah kosong menerima proses keperawatan dalam 24 jam;
Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya, kontrak yang perlu disepakati adalah topik, waktu dan tempat pertemuan. Perbedaan antara terminasi sementara dan terminasi akhir, adalah bahwa pada terminasi akhir yaitu mencakup keseluruhan hasil yang telah dicapai selama interaksi.

ketika dunia melemahkanmu !

apa yang akan teman lakukan jika dunia melemahkanmu?
tetap diam? atau membuat keributan? hanya merenung? merencanakan sesuatu? langsung bangkit? bercerita pada teman? menghilang? atau terus melindungi masalahmu dibalik senyum luarbiasamu?
mungkin yang terakhir sering saya lakukan, bagaimana dengan Anda?

tidak usah dijawab, karena itu pertanyaan retorika, sekilah mengenai retorika itu adalah sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab, karena sebenarnya sang penanya tau jawabnya, hanya digunakan untuk menguasai audience bahwa dia berkuasa ketika sedang berbicara. namun fungsinya bukan seolah-olah untuk berkuasa, tetapi memberi info dan menekankan sesuatu hal pula.

mungkin bukan saya saja yang memiliki jadwal yang padat, saya yakin masih banyak teman diluar sana yang super sibuk, namun ketika datang pada saatnya, rasa itu menyerang, rasanya ingin menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang), kunang-kunang (kuliah nangkring), dan kucing-kucing (kuliah-mancing)...*sedikit aneh kalo yg kuliah-mancing yaaak, hhahaa...
mungkin salah satu cara menjaga agar tetap segar bisa menebar SENYUUUM kepada siapapun, walaupun ketika berpapasan yg bersangkutan gak jadi noleeh ke kita *campaa aja daah jadinya...
lalu bergurau....tapi misalkan ada teman yang sering saya buat kesal, saya mohon maaf yaak...mungkin saya #khilaf (lagi/terus/ngulang), hhehee...

mungkin salah satu cara yang luar biasa membantu yaitu bercerita apa yang saya lewati kepadamu dan kamu boleh bercerita panjang juga, pertanyaannya : kapan saya bisa bercerita ke kau? #eaaa...

Minggu, 11 Desember 2011

apakah ini Benaaarr ?

yaaa inilah saya, dengan sifat yang tidak terprediksi, ekspresi yang ceria dimana saya usahakan kapan pun, dimanapun dan dengan siapa pun, namun ekspresi itu sangat susah dibentuk saat saya ternyata terpilih tanpa dikehendaki diri saya sendiri sejujurnya.
inilah saya, banyak bergurau..
inilah saya, dianggap tidak serius walau disaat genting yg membutuhkan keputusan tepat dan cepat *salah satu kritikan yg saya ingat dan terngiang dan menarik,
inilah saya, dengan beberapa kekurangan yg saya tau,
inilah saya, pemalu jika baru berkenal,
inilah saya, suka meramaikan susana,
inilah saya, sering berpetualang dan tertarik, ditambah jalan-jalan,
inilah saya, senyum disebar kemana-mana,
inilah saya, sering mengatain orang hingga tersinggung, maaf yaa...
inilah saya, hadir dengan pemikiran yang masih anak-anak,
inilah saya, orang lain susah membaca keadaan saya,
inilah saya, mencoba mengalah dan pengalah dan akhirnya kadang kalah,
inilah saya, senang melihat gerak gerik orang menghubungkan dengan suatu sebab karena sesuatu pada apa yg org itu lakukan,
inilah saya, terkadang iri dengan orang2 yang lebih hebat, insyaAllah tetap berusaha menjadi orang yang lebih hebat,
inilah saya, tidak tau mau membawa kemana organisasi yang saya punya,
inilah saya, selalu membutuhkan bantuan anda teman,
inilah saya, pandu azhar

suatu tekanan, kebanggaan, kepercayaan, keterpaksaan, penolakan pun tak berarti disana,
luar biasa buat teman semua...

tiada kata selembut maaf,
tiada kata sehormat terimakasih,
mungkin 2 kata ini akan melegakan saya jika dijawab oleh anda teman dijawab dengan sebaik-baiknya maaf dan terimakasih ituu...

Hidup Mahasiswa Indonesia Raya !

Selasa, 06 Desember 2011

ada Gunung Api Purba di jogja

jogja sebagai kota wisata ternyata memang benar adanya, bisa dibuktikan survey ke jogja sendirilah berapa banyak tempat wisata, daerah wisata, macam wisata, dan desa wisata,
nah disini saya ceritakan tempat yang jarang dikunjungi pawa wisatawan dari luar...

ini dia "Gunung Api Purba"
hanya @3000rupiah kita bisa menikmati wisata alam ini, bisa dikatakan jalurnya yaa buat olahraga lah yaaak alias tracking...beeuuh itu dia olahraga yang seru /tracking/
cukup bayar 3000, bisa menikmati pemandangan yang mantap dah kalo diatas, jgan lupa kalo mau naik, berdoa dulu, pemanasan 10 menit, baru dah jalaaan...dan selalu berhati-hati, karena jalanan bisa licin ataupun ada sesuatu yg ditemukan, hhehee.../waktu itu ada ular/

ini diiia kita udah diatas, oh iya jgan lupa bawa minum secukupnya, kalo berat ntar abis tenaga aja, hhahaa...
karena diatas gak ada warung, gak ada mck, gaka ada apa2 melainkan pemandangan dan puhun2...
rasanya berteriak diatas sana bisa buat plooong, kayak iklan permen yg bolong tgahnya itu bikin plooong...
tapi satu-satunya yang biking ploong adalah melaksanakan kewajiban stiap pagi #hhahahaaa...


ini dia rombongan membolang didesa orang, dan terimakasih buat yang sudah bersedia dokumentasi...
Ayooo tambah massaaaa...
kita cari tempat untuk ditaklukan lagiii teman-teman....
_hhahaaaaa_



Senin, 05 Desember 2011

berputar di "NPWP" !

waktu itu...
ketika dibutuhkan 2 set tropy untuk hadiah didapatkan tanpa merogoh kantong sendiri, *cetaaaaaar....akhirnya melahirkan ide entah siapa yang berucap "untuk mengajukan permohonan tropy 'gratis' dekan dan rektor, #sekali lagi tepuk tangan yang meriah buat mahasiswa (ide cemerlang).

Hidup Mahasiswa Indonesia ! (iklan sek laah...)

sebenarnya yang mau saya tulis disini mengenai apaa yaaa, bingung juga bagian mana dari NPWP nya,
begini...dalam penyusunannya suatu laporan pertanggung jawaban suatu pendanaan harus memnuhi beberapa hal, dan salah satunya yang baru dan harus kudu mesti dilaksanakan *aduuuh kepanjangan* adalah membeli segala sesuatu (berburu tropy) di rumah produksi yang harus ada nomor NPWP.

setelah merenung dengan memicingkan mata dan melirik lurus pandang kedepan menyudut 10 derajat keatas dari garis horizontal *sok mikiiir dikiiit......lalu teman sebelah(big boss alias ketua panitia) #pasang muka datar degan enteng menyodorkan hp>> nih gw punya CP tmpat pesen tropy, kayaknya ada NPWP....
hhahaaa, ngobrol dong dari tadi, gw gak usah susah2 mikir tdi, padahal gak kebayang juga renungan itu sampe ke toko tropy di sebelah manya pulau antah berantah ampe muntah-muntah lu sanah...

singkat cerita, datang pesan tropy (butuh waktu sekitar 1-1,5 jam memilih tropy dianggap terbaik dengan uang pas-pasan yang dieksekusi oleh 2 lelaki luar biasa; gw dan kepala publikasi dekorasi dokumentasi > sungguh pekerjaan, jabatan, kemampuan yang luar biasa *tepuk tangan dulu....). lalu pulang, besok(sabtu> udah acara) diambil, setelah dimabil dilunasi, akhirnya kita lupa bertanya itu namanya siapa, alamatnya apa dan NOMOR NPWP nya berapa, itulah poin penting pesan singkat yang sebenarnya kami tidak begitu ngeeeh maksud dan tujuan pendataan NPWP tersebut dari mbak lantai 2 yang berwenang di fakultas.

disinilah sedikit pengalaman keribetannya...kalau males di skip aja, hhahaa...

setelah 3 hari kembalilah saya bertanggung jawab untuk datang ke mbak itu, setelah berbincang cukup alot dan panjang, akhirnya diputuskan akan dibuatkan surat turunnya dana tropy sebesar 150ribu yang nantinya harus di cap oleh TOKO bersangkutan, tapi sebelum surat itu terbit saya harus tau(suruh tanya tokonya) nama, alamat lengkap, dan nomor NPWP,
oooh okke mbak nanti saya hubungi secepatnya,
hubungi sekarang aja, itu lewat telpon yang ada ditengah, eman-eman pulsa dek,
ooh okke mbak,
>>>meluncur tat tit tut tat tit tut....
halo mbak tropy, kita kmaren yg pesen tropy disana, mau minta nama/alamat/no.NPWP?
.okke, nanti kita sms aja lengkapnya"kata mbak tropy (walaupun sampai bacaan ini muncul disini belum ada sms dari mbaknya)

balik lagi kemeja untuk mengrus surat yang harus dicap toko tadi sambil menunggu sms NPWP tropy... berbicaralah mbak lantai 2 yang berwenang membuat surat pengeluaran tadi,
.iya deek, walaupun dananya gak seberapa, tapi kita butuh kejelasan dan pajak wajib/normal nya berapa untuk dibayar, karena yng kita pake itu bersumber dari masyarakat...
>oooh gitu yaa mbak *sambil guk angguk menekan bibir walau agak gak ngeeh...
.iyaaa, jadi misalkan tokonya ndak punya NPWP biasanya pajaknya bisa jadi 2 kali lipat, abislah bisa duit kita buat bayar pajak saja,
>yaah tetep manut...
.tak tik tuuk ketikan terus menyusuri keyboard kompi mbak nya utk mnyelesaikan surat, tiba-tiba ada bapak yang lebih berwenang datang dan bilang dengan santai,
,mbak itu yang buat tropy yaa?
>nggih pak,
,ooh iya, itu diambilkan dana dari tempat selain dana masyarakat, jadi tidak perlu SPJ (surat pengeluaran, nama, nomor NPWP, alamat ) lagi....
>oh begitu pak, ini pak notanya seraya menyerahkan dengan secepat kilat sambaran dari tangan ketangan,

yaaaah sudah lumayan panas pantat saya nempel dikursi itu (agak ada nada penekanan disini)...ternyata tidak jadi...udah riweh-riweh, ribet, mbalak-mbalik, pencet sana sini e,
yaaa sudahlah, alhamdulillah berarti gaweane dianggap wis beres tanpa ke toko lagi, toh toko ne ra mbales2 sms ku,
_alhamdulillah pengalaman ini buat belajar kita semua_

sedikit NPWP itu apa?



Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada WP sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
1. Untuk mengetahui identitas Wajib Pajak;
2. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan;
3. Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan;
4. Untuk memenuhi kewajiban perpajakan, misalnya dalam pengisian SSP;
5. Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi-instansi tertentu yang mewajibkan pencantuman NPWP

   NPWP sendiri adalah kependekan dari Nomor Pokok Wajib Pajak. NPWP digunakan sebagai sarana administrasi dalam pemenuhan kewajiban dan hak masyarakat Wajib Pajak. Fungsinya mirip-mirip dengan KTP atau SIM, Cuma beda tujuannya saja. Nah, jika seseorang atau badan sudah memiliki NPWP, maka ia akan masuk ke dalam sistem administrasi perpajakan Indonesia. Mungkin banyak di antara Anda yang bertanya, siapa yang harus memiliki NPWP. Berdasarkan ketentuan, setiap badan (PT, CV, Yayasan, Koperasi dsb) wajib memiliki NPWP. Sedangkan untuk orang pribadi, yang wajib memiliki NPWP adalah orang yang penghasilannya dalam satu tahun melebihi jumlah tertentu yang disebut Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).


Kamis, 01 Desember 2011

melapisi melindungi itulah 'PELIKEL'

Inisiasi perlekatan bakteri dimulai dari pembentukan formasi pelikel. Pelikel adalah lapisan tipis terbungkus dari protein saliva yang menempel pada permukaan gigi timbul beberapa menit setelah pembersihan optimal. Pelikel menyerupai dua permukaan yang adhesive, satu perlekatan pada permukaan gigi dan satu lagi pada sisi lain, menyebabkan adanya permukaan lengket (sticky suface) sebagai fasilitas perlekatan bakteri pada permukaan gigi.
Setelah pelikel terbentuk, bakteri mulai melekat pada bagian luar lapisan pelikel. Bakteri berikatan dengan permukaan pelikel dengan ratusan atau lebih rambut bakteri yang disebut fimbrae. Lalu bakteri mulai memroduksi substansi untuk menstimulasi terbentuknya kelompok bakteri. Jika dalam 2 hari tidak dibersihkan, maka pada permukaan gigi terdapat koloni predominan oleh bakteri gram positif fakultatif cocci (primer streptococci spesies). Dimana dalam beberapa waktu akan menstimulasi bakteri untuk membentuk ekstraseluler layer dimana membantu memperkuat perlekatan dan proteksi bakteri (Nield, 2003).

Formasi terbentuknya pelikel saliva melalui hasil biopolymer adsorbs pada permukaan gigi oleh saliva. Konsistensi pelikel terdiri dari beberapa protein dan makromolekul dari keberadaan bahan-bahan dalam rongga mulut (saliva, cervicular fluids) dan microbial biofilm.
Formasi pelikel melibatkan aspek termodinamika dan kinetic. Untuk komposisi pelikel terdiri dari beberapa protein, karbohidrat, dan lipid. Fungsi dari pelikel sebagai lapisan luar dalam bentuk lubrikasi, dengan kemampuan semi-permeabel membrane dan melindungi semua permukaan enamel. Setelah pelikel terbentuk menghubungkan antara permukaan gigi dan lingkungan rongga mulut, salah satu hal penting yaitu pada perlekatan bakteri pada pelikel (Duckworth, 2006).

Pembentukan pelikel merupakan proses perlekatan protein dan glikoprotein saliva pada permukaan. Hal ini terjadi karena adanya interaksi ion elektrostatik antara permukaan hidroksiapatit yang memiliki golongan fosfat bermuatan negative dan makromolekul saliva yang memiliki muatan yang berlawanan. Pelikel tersebut berasal dari saliva, cairan cervicular, produk bakteri (Daliemunthe, 2008).
Menurut Reedy dan Jaypee (2008), pelikel berfungsi sebagai agen protektif dengan bertindak sebaagai pelumas permukaan dan mencegah desikasi (pengeringan ) jaringan. Menurut Harris, komponen karbohidrat dari pelikel, yaitu glikoprotein, merupakan tempat menempelnya protein bakteri, sebagai contoh adhesion, yang sangat berperan dalam penempelan bakteri pada gigi. Terdapat kompetisi pada daerah perlekatan pelikel, tidak hanya oleh reseptor bakteri, melainkan ada protein host, termasuk immunoglobulin (antibodi), protein pada system komplemen, dan enzim lisozim. ketika pelikel telah berikatan dengan salah satu jenis competitor tersebut, perlekatan terhadap competitor jenis lain akan terhambat.
Duckworth RM (ed): The Teeth and Their Environment. Monogr Oral Sci. Basel, Karger, 2006, vol 19, pp 29–64
Roeslan, Boedi Utomo. 2002. Imunologi Oral Kelainan di dalam Rongga Mulut. FKUI : Jakarta.
Nield-Gehrig JS and Willmann DE. Foundations of Periodontics for the Dental Hygienist. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins 2003:67-73.
Harris NO, Garcia-Godoy. 2004. Priary Preventive Dentistry – 6th ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Daliemunthe SN. 2008. Pengantar Periodonsia. Medan : USU Press.
Reedy S, and Jeypee. 2008. Essential of Clinical Periodontology and Periodontics. Jaype Brothers Publishers. New Delhi. P. 59-62.